Pengertian Adjective Clause
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah adjective, bukan? Ya, adjective adalah kata sifat dalam bahasa Inggris. Lalu, apakah kamu pernah mendengar istilah adjective clause? Apakah sama dengan adjective saja? Tentu berbeda, ya!
Jika adjective merupakan kata sifat, adjective clause seperti namanya berarti berupa klausa, lebih tepatnya adalah klausa kata sifat. Untuk memperjelas lagi, kita pahami dahulu apa itu klausa.
Klausa merupakan salah satu tata bahasa yang terdiri dari sekelompok kata yang memiliki potensi menjadi kalimat. Singkatnya, klausa adalah kalimat yang belum selesai. Dengan pengertian tersebut, klausa termasuk dependent clause, yaitu tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat. Oleh karena itu, adjective clause harus disandingkan dengan kata benda (noun) atau kata pengganti (pronoun).
Pada dasarnya, adjective clause pun memiliki fungsi untuk menjelaskan noun atau pronoun pada sebuah kalimat. Jadi, adjective clause merupakan bagian dari kalimat yang memberikan informasi lebih detail mengenai noun atau pronoun yang ada di kalimat tersebut.
Nah, setelah memahami pengertian adjective clause, mari kita bahas juga ciri dari adjective clause. Adjective clause minimal terdiri dari subjek dan predikat yang dimulai dengan relative pronoun (who, which, whose, that whom) atau relative adverb (when, why, where).
Rumus Adjective Clause
Terdapat dua rumus adjective clause, yaitu berikut.
1. Relative pronoun / adverb + S + V
Relative pronoun, yang fungsinya menjelaskan noun, yaitu berupa which, who, dan that.
Contoh:
- Girl who is good at dance hurt her leg while dancing.
(Gadis yang pandai menari melukai kakinya saat menari.)
- The bird which has colorful feathers suddenly entered the house.
(Burung yang bulunya berwarna-warni itu tiba-tiba masuk ke dalam rumah.)
Relative adverb berfungsi untuk menerangkan atau menjelaskan noun sebagai keterangan tempat, keterangan waktu, dan juga alasan, yaitu berupa when, where, dan why.
Contoh:
- I saw you wearing the necklace of the time when we first met.
(Aku melihatmu memakai kalung waktu ketika pertama kali kita bertemu.)
- I have no doubt why you can be this tall and athletic.
(Saya tidak ragu kenapa kamu bisa setinggi dan atletis ini.)
2. Relative pronoun (sebagai subjek) + V
Relative pronoun (which, who, that) di sini dapat berfungsi menjadi subjek (S) jika tidak ada subjek lain dalam kalimat tersebut.
Contoh:
- The gate which is rusty has been repainted.
(Gerbang yang berkarat telah dicat ulang.)
Jenis Adjective Clause
Adjective clause dibagi menjadi dua jenis, yaitu restrictive clause dan non-restrictive clause.
1. Restrictive
Restrictive clause berfungsi untuk lebih mengenalkan atau memberikan informasi yang diperlukan mengenai noun yang disebutkan dalam sebuah kalimat. Tidak ada pemisah atau tanda koma dalam klausa ini.
Contoh:
- The passenger whose wallet was left in my taxi has taken his wallet back.
(Penumpang yang dompetnya tertinggal di taksi saya telah mengambil dompetnya kembali.)
Pada kalimat ini “the passenger” berperan sebagai subjek, sedangkan “whose wallet was left in my taxi” merupakan klausa yang menjelaskan atau memberikan informasi mengenai siapa subjek tersebut. Adanya klausa penjelas tersebut, subjek menjadi lebih jelas, yaitu penumpang yang dompetnya tertinggal di taksi. Untuk melengkapi kalimat, kalimat dilanjutkan dengan kata kerja atau tindakan yang terjadi atau dilakukan. Dalam kalimat di atas, si penumpang sudah mengambil kembali dompetnya yang tertinggal.
2. Non-restrictive
Non-restrictive clause ini sebenarnya kehadirannya dalam kalimat tidak terlalu penting. Informasi yang ada dalam non-restrictive clause hanya sebagai informasi tambahan dan tidak mempengaruhi informasi utama yang ingin disampaikan. Cara menggabungkan kalimat utama dan tambahan adalah dengan menulis kalimat utama terlebih dahulu, lalu tulis kalimat tambahan yang diapit tanda koma.
Jika dalam kalimat ada non-restrictive clause, perlu dibubuhkan tanda koma sebelum dan sesudah non-restrictive clause. Tanda koma di sini berperan seperti tanda kurung dalam sebuah kalimat.
Contoh:
- Mr. Joko Widodo, who is the president of Indonesia, inaugurated the new capital city.
(Bapak Joko Widodo, yang merupakan presiden Indonesia, meresmikan ibu kota baru.)
Pada kalimat di atas, “who is the president of Indonesia” yang merupakan penjelasan dari “Mr. Joko Widodo” hanya informasi tambahan. Jika “who is the president of Indonesia” tidak dicantumkan, tidak akan mengurangi pesan yang ingin disampaikan. Sama halnya dengan “Mr. Joko Widodo” dan “the president of Indonesia” itu satu informasi karena sudah jelas bahwa Mr. Joko Widodo adalah presiden Indonesia.
Penjelasan di atas sudah cukup untuk kamu pelajari agar paham apa itu adjective clause beserta jenis dan contohnya. Kamu perlu mengingat dasar dari adjective clause, yaitu klausa yang berisi informasi mengenai noun (kata benda) atau pronoun (kata pengganti).
Kamu bisa menggunakan artikel ini sebagai panduanmu belajar adjective clause. Kamu juga perlu berlatih menulis atau menggunakan adjective clause agar lebih terbiasa dan semakin mahir.
Selamat belajar, selamat berkembang, dan selamat berjuang!